Tari diastara - halo para pecinta tari tradisional jawa, kali ini saya akan membagikan sedikit artikel tentang tari dari jawa tengah, yaitu tari diastara. berikut sedikit penjelasan tentang tari diastara.
Tari driasmara merupakan salah satu bentuk tari pasangan yang ditarikan oleh seorang penari putra dan putri, tari driasmara bertemakan langen asmara atau percintaan antara Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekartaji. Tari ini disusun oleh Sunarno Purwolelono pada tahun 1976. Tahun1980 tari ini disusun kembali oleh Wahyu Santosa Prabowo, Nora Kustantina Dewi dibantu oleh Rusini untuk penataran Pamong Kesenian se-Jawa Tengah di PKJT Sasono Mulyo Baluwarti Surakarta. Adegan/tarian untuk Prabu Kelana digarap oleh Sunarno Purwolelana, adegan/tarian panji (alusan) digarap oleh Wahyu Santoso Prabowo, dan untuk adegan Candra Kirana digarap oleh Sunanro Purwolelana. Untuk gendhing pengiringnya digarap oleh Martopangrawit, dan pada perekaman digubah oleh Rahayu Supanggah.
Berangkat dari drama tari yang berjudul Panji Asmara, mengambil cerita panji dengan tokoh Prabu Kelana, Candra Kirana, dan Panji Asmara Bangun, berproses di Sasana Mulyo, adapun penarinya adalah Sunarno Purwolelono sebagai Prabu Kelana, Wahyu Santoso Prabowo sebagai Panji Asmara Bangun dan Utami Retno Asih sebagai Candra Kirananya. Drama tari tersebut dipentaskan di acara pernikahan Sal Mugiyanto. Dari drama tari tersebut dipethil/ diambil adegan Candra Kirana dan Panji Asmara Bangun (adegan pasihan/percintaan antara Candra Kirana dan Panji Asmara), dari adegan tersebut jadilah tari pasihan. Setelah tersusun menjadi tari pasihan tokoh Panji dan Candra Kirana dihilangkan (tidak harus menceritakan Panji Asmara Bangun dan Candra Kirana).
Driasmara berasal dari kata driya yang bearti hati dan asmara yang berarti asmara, driasmara dimaksudkan hati yang sedang dilanda asmara. Rasa yang muncul/ terkandung dari tari Driasmara yaitu romantis, penuh kasih, saling mengasihi satu sama lain, cinta kasih. Tari driasmara menggambarkan sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, melambangkan suatu hubungan percintaan antara dua orang yang berlawanan jenis. Pada dasarnya tari ini menggambarakan bermacam-macam perasaan manusia yang terlibat dalam suatu percintaan. Sebagai contoh perasaan sayang, kangen selalu ingin bertemu dan bersama dengan kekasihnya serta tidak ingin membaginya dengan orang lain. Rasa kangen dan penggambaraan kerinduan yang mendalam pada tokoh wanita dirasakan pada gendhing kinanthi sandhung. Rasa damai dan tenteram dirasakan pada gendhing sekar macapat mijjil. Kebar memunculkan rasa senang dan mesra yang menggambarkan sepasang kekasih yang bercinta.
Laras pelog sebagai laras yang dipilih untuk gendhing pengiring tari Driasmara, karena pada dasarnya laras pelog memunculkan rasa, suasana menjadi lebih berasa romantis.
- Ketawang wigena laras pelog pathet nem
è Wigena dapat diartikan, rasa yang muncul saat pertama kali ketemu, ada chemistery, merasakan jatuh cinta.
Ketawang wigena dahulu merupakan garapan dari Bambang Suryo Darmoko, gendhing tersebut di gunakan untuk mengiringi drama tari Ramayana, adegan Dewi Kekayi yang merupakan istri muda Prabu Dasarata menagih janji, dahulu Dasarata berjanji bahwa yang akan menggantikan tahtanya adalah anak yang lahir dari rahim Dewi Kekayi, namun kenyataannya tidak demikian, Dewi Kekayi menggigatkan kepada Prabu Dasarta akan janjinya kala itu.
Buka:
. . . 2 2 1 6 5 1 6 1 2 . 1 6 5
1 2 1 6 2 1 6 3 1216 2 1 6 5
Ngelik :
3 5 3 57 62 4 2 1 5 6 1 . 3 2 6 5
3 5 3 5 3 5 6 1 3 2 6 5 3 5 2 3
1 1 . 6 5 6 7 6 5 4 2 4 2 1 6 5
- Kemuda kembang kapas laras pelog pathet nem
è Kemuda: masa muda, remaja. Kemudu kudu: menanti, dengan penuh harap, seseorag yang selalu dikhayalkannya untuk segera datang. Dapat diartikan sebagai seorang remaja yang mempunyai rasa suka, mulai tertarik pada lawan jenisnya. Melamun, berkhayal, membayangkan hal-hal yang indah-indah, selalu mengharap pujaan hatinya datanng dan berada disisinya.
Kembang kapas / bunga kapas: pohon kapas ketika berbunga, bunganya berwarna putih. Dapat diartikan sebagai sebuah pengharapan, bahwa dari rasa yang timbul diharapkan akan terjalin sebuah cinta yang suci (warna putih identik dengan makna suci), dan tulus.
II 1 5 1 5 2 4 5 4 2 4 2 1 5 1 5 1
5 4 2 1 4 2 1 4 1 2 4 5
- Mijil sekar macapat laras pelog pathet nem
è Penari putra datang, impian remaja putri (dalam gendhing kemuda kembang kapas) terwujud.
- Ketawang kinanthi sandung laras pelog pathet nem
è Rasanya (rasa antara penari putra dan penari putri) bersatu, saling jatuh hati, dua hati telah berpadu, ada keinginan untuk bersanding dan berharap tak ada halangan/kesandung suatu hal tertentu, berjalan mulus, bahagia hingga akhir hayat.
Buka : celuk . . . 6 1 2 6 5 2 3 5 3
. . 3 5 6 5 3 5 2 4 5 4 2 1 6 5
2 2 . 3 1 2 3 2 6 1 2 3 6 5 3 2
- Ktw. driasmara laras pelog pathet nem.
è Mengunakan garap kendang loro (2), menimbulkan/memunculkan rasa sareh, rasa tenang, garapnya agak halus.
Lik:
6 6 . . 6 6 5 6 2 3 2 1 6 5 2 3
. . 3 5 6 1 2 1 3 2 1 2 . 1 2 6
2 3 2 1 6 5 3 2 6 1 2 3 6 5 3 2
è Menggunakan garap kendang ciblon, berkarakter riang, hanya ada suka.
5 6 5 3 6 5 3 2 5 6 5 3 6 5 3 2
6 6 . . 6 6 5 6 2 3 2 1 6 5 2 3
. . 3 5 6 1 2 1 3 2 1 2 . 1 2 6
2 3 2 1 6 5 3 2 6 1 2 3 6 5 3 2
Ketawang Wigena, lrs. Pelog pathet nem
Pundhen ulun dhuh sinuwun
punapa punapada tan ngemuti
marang prasetya paduka
ngebun-ebun enjang
sendhang geng ing pawukiran
leganana raos mami
Jangkring gunung wong angkrangkung
kadita nyawang sireki
kekuncung kang kabeh ana
merak ati
burong toya baya sira
welas asih marang dasih
Artinya:
junjunganku oh sang raja/prabu
apakah paduka tidak ingat
akan janji yang paduka ucapkan
aku sangat mengharapkan
sendang besar di gunung/ telaga
mengharap bahwa paduka sang raja membuat hatiku lega/ menepati janji
jangkirk gunung=gangsir/ jangkrik yangg ada dipegunungan, orang yang tinggi semampai
sireki=kamu, aku tidak bosan-bosannya memandangmu selalu ingin memandangmu
sebagai wanita yang penampilanya membuat hati tertarik/menarik hati
burong toya=bintang yang ada diair, baya sira=apakah engkau
akan memberikan kasih sayang padaku
Sekar macapat mijil lrs.pl.pt.nem
Dhuh mas mirah
adiku wong kuning
cahyane mancorong
gandhes luwes kewes wicarane
dhuh kakang paduka
kawula sayekti bekti marang kakung
Artinya:
mas mirah=perhiasan, ungkapan laki-laki pada wanita yang bermaksud memuji
kekasihku yang cantik
cahayamu memancarakan sinar
penampilan dan gaya bicara menarik hati
kakanda engkau adalah junjunganku
aku sesungguhnya berbakti kepadamu kakanda
Ketawang Kinanthi sandhung.lrs.pl.pt.nem
Nimas ayu puja ningsun
Mustikaning wong sabumi
sun emban sun lela-lela
tambanana brangta mami
kakang mas prasetya hamba
yen wurung sun nedya lalis
Artinya:
oh dindaku yg cantik engkau adalah pujaan hatiku
permata, mutiara=sungguh engkau merupakan permata yang ada di dunia/ bermaksud memuji, hanya engkau permata yang ada di dunia
kau akan selalu kumanja,kupeluk
obatilah perasaan cintaku kepadamu,obatilah keriunduan rasa cintaku padamu
oh kakanda, aku akan selau berjanji kepadamu
kalau aku tidak selalu bersamamu/ tidak jadi kekasihmu lebih baik aku mati
Ketawang Driasmara .lrs pl.pt.nem
Yen sira dadia kupu, wong ayu
Ingsun kang arsa ngencupi, dhuh yayi
Yen sira dadiya iwak, wong cakrak
Ingsun kang amancing, wong kuning
Yen sira dadiya toya mas rara
ingsun kang bakal nyidhuki
Yen sira dadiya prahu, wong prabu
Ingsun kang bakal melahi, wong peni
Yen sira dadiya dluwang, wong dregang
Ingsun kang bakal anulis, wong manis
Yen sira dadiya beras, wong canthas
Ingsun kang bakal mususi
Artinya:
seandainya engkau jadi kupu-kupu, orang cantik/ gandisku yang cantik
aku yang akan menangkapmu, adindaku
jika engkau menjadi ikan, orang bergas, macho, keren, penampilan menarik
aku yang akan mengailmu, orang cantik
jika engkau menjadi air, oh cantikku/oh gadisku
aku yang akan menggayungmu (mengambil air dengan gayung)
jika engkau menjadi kapal, yang berwibawa/ kharismatik
aku yang akan mendayungmu, orang yang indah/ menarik/ cantik
jika engkau menjadi kertas, orang yang semampai/ cantik
aku yang akan menulisinya, orang manis/dindaku yang manis
jika engkau menjadi beras, dindaku yang lincah
aku yang akan mencuci beras itu
Umpak
Le lalela
Linali saya kadriya
driasmara marang risang kadi ratih
Ratih ratu ratuning wong cakra kembang
kembang jaya kusuma, asih mring kula
Artinya:
Dimanja
ketika kan kulupakan justru semakin nampak dihati
hati yg dilanda asmara kepada gadis yang bagaikan dewi ratih
dewi ratih yang merupakan ratu dikhayangan cokro kembang
0 komentar:
Posting Komentar